Selama bulan Januari hingga April 2018, Tiongkok telah mengirimkan surat kepada 24 perusahaan penerbangan asing dan 36 perusahaan penerbangan internasional yang memiliki rute penerbangan ke Tiongkok, dan meminta mereka untuk tidak mencantumkan Taiwan sebagai negara dalam website perusahaan. Kementerian Luar Negeri ROC (MOFA) mengutuk keras tindakan Tiongkok yang menggunakan kekuatan politik dengan semena-mena dalam mencampuri urusan operasional perusahaan swasta dan perusahaan internasional, serta dengan maksud tidak baik menekan posisi Taiwan di dunia internasional.
MOFA juga menyatakan rasa prihatin atas perilaku Tiongkok yang telah mengintimidasi, mengancam dan memaksa perusahaan penerbangan internasional untuk merendahkan status Taiwan. MOFA telah meminta kedutaan dan kantor perwakilan di berbagai negara untuk melakukan klarifikasi dengan perusahaan terkait, menegaskan kembali posisi pemerintah, mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk menangani masalah ini dengan sebaik-baiknya yaitu dengan terus menjaga prinsip operasional perusahaan yang independen, dan tidak tunduk pada paksaan Tiongkok untuk merendahkan status Taiwan yang dapat merugikan kehormatan perusahaan dan menyakiti kedaulatan dan martabat Taiwan.
Langkah pihak berwenang Tiongkok yang berulang kali melakukan penekanan terhadap Taiwan, tidak akan menjadikan Tiongkok termasyhur dan tersohor, sebaliknya hanya akan menimbulkan kemarahan dan rasa antipati pada masyarakat Taiwan, menimbulkan kerenggangan, merusak hubungan damai dan perkembangan lintas selat.
ROC adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Langkah apapun yang diambil oleh pihak berwenang Tiongkok tidak akan dapat merubah kenyataan tersebut. MOFA menyerukan kepada komunitas internasional untuk menjunjung prinsip keberanian moral dan kebenaran, untuk bersama-sama menolak sepak terjang Tiongkok yang menggunakan kekuatan politik mencampuri kegiatan perdagangan dan kegiatan operasional perusahaan.